Sabtu, 17 November 2012

Another LOVE STORY

bagaimana rentannya sebuah hubungan pertemanan antara pria dan wanita yang kemudian memunculkan banyak asumsi menjadi sebuah rasa suka, kagum, sayang ataupun cinta memang benar adanya, dan ini adalah salah satu cerita lain tentang itu.jika dibolehkan, ijinkan saya bercerita tentang seorang wanita yang kini patah hatinya dan menjadi korban oleh pemikirannya sendiri.

Pertemanan diantara orang-orang  ini memang belum berlangsung lama, namun karena suatu proyek bersama akhirnya mereka lebih sering berkumpul dan berbicara. adalah Kania dan Laras yang bersepakat untuk membuat suatu usaha bersama, dengan harapan dari usaha tersebut mereka mendapatkan keuntungan yang berkah dan berlimpah. Kania dan Laras sering dibantu oleh Danny terutama dalam bidang yang tidak dikuasai oleh wanita, yaitu berhitung. pertemuan dan pertemanan mereka berlanjut dari serius menjadi candaan. hingga suatu saat kania mengatakan bahwa Danny sering memandang Laras dengan tatapan berbeda setiap kali berbicara, Laras terperangah, merasa ganjil dengan apa yang dikatakan Kania. Laras sebenarnya tidak terlalu menggubris tapi semakin hari berbagai hal membuatnya jadi ragu akan pemikiran dirinya sendiri. Laras sebenarnya lebih dulu bertemu dengan Danny mereka adalah rekan sekantor, pernah laras minta bertemu dengan Danny untuk meminta bantuan tapi saat itu Laras murni menganggapnya teman.

Kania terus mendukung Laras dengan Danny, mengatakan bahwa mereka cocok. sedangkan Laras mulai 'GR' dia terus memperhatikan sikap Danny yang memang lebih sering ngobrol dengan Laras. layaknya sebuah cerita melodrama, kedekatan Laras dan Danny disalah artikan oleh beberapa orang. banyak orang yang bertanya tentang Laras dan Danny, bahkan Kania suka sekali menggoda Laras dengan Danny. 

"jadi Danny itu sekarang sama siapa dengan Laras atau dengan Kania?" tanya seseorang suatu hari. Kania tersenyum simpul dan menyebutkan bahwa Laraslah yang sedang dekat dengan Danny. Hal ini disampaikan oleh kania pada laras, yang akhirnya membuka mata Laras bahwa beberapa orang mulai memperhatikan mereka (Danny dan Laras). Laras terus memperhatikan sikap Danny padanya dan juga pada kania, hatinya belum yakin akan omongan kania tapi hati wanita memang terkadang mudah ditipu. Laras membuka sedikit demi sedikit hatinya, ada harapan disana. 

Laras mulai bimbang, benarkah Danny memang menyukainya? di satu sisi, dia meminta Kania untuk berhenti menggodanya karena rasa takut akan salah paham yang mungkin timbul, apalagi beberapa orang sekitar mulai tahu tentang Laras dan Danny. Hingga suatu saat, mas Ardy banyak berbicara dengan Laras. 'Laras, mungkin lihat bagaimana perhatian Danny sama kania seperti apa?' Laras limbung, mungkinkah selama ini Laras salah dan parahnya Laras sering sekali curhat pada Kania dan Kania tidak pernah cerita apapun soal perhatian 'terselubung' danny pada kania. Laras kemudian bercerita tentang apa yang terjadi beberapa hari sebelumnya, berharap mungkin ada yang salah. bahwa perhatian yang ada itu untuk Laras. Laras memperhatikan gerak-gerik Kania dan Danny, satu persatu tabir terbuka. Danny memang lebih lembut pada Kania sedangkan pada laras dia terlihat nyaman sebagai seorang teman. belum lagi ketika seseorang berkata pada Laras "Neng laras, Neng kania pulang dengan Danny saja biar sekalian PDKT"

Laras, kehilangan pijakan. semua hanya terjadi dalam pemikirannya. Laras telah menjadi tumbal dari 'rahasia perhatian terselubung' Danny pada Kania. Laras lemas, merasa sangat bodoh dan ditipu oleh pikirannya sendiri. senyumnya hilang seketika, hatinya berontak, dalam hujan yang turun malam itu dia menyembunyikan tangisnya, malu atas apa yang terjadi padanya.

ternyata semua salah paham...

Siapa yang bisa disalahkan? Laras, Kania atau Danny?