Selasa, 26 Februari 2013

sejenak


ini langkahku, PENAT
dengan kecewa yang teramat sangat
hingga butiran pasir dimesin waktu telah menjadi padat
dan ini harus berakhir cepat

sejenak, andai saja kau mengerti
setiap kata yang menjadi bulir
kesedihan yang mengukir

tapi kamu terlalu bodoh
hanya untuk mengerti satu hal pokok

goodbye then, it'll be the best
teman seharusnya teman
bukan barang pajangan
yang dibutuhkan baru dicari orang

sejenak, dengarlah dengan bijak
apa ingin mereka
dukung mereka
mengerti mereka

bukan malah marah lantas pergi

sejenak, baru disadari ini bukan teman







Rabu, 20 Februari 2013

Mengenang Kata

PUISI, satu hal yang kadang tak dimengerti tapi tetap bisa dinikmati. jalinan kata bertaut yang memberi makna meski kadang tersembunyi bagai misteri. W.S Rendra siapa yang tidak kenal figur tersebut?. SANG PELAKU PUISI, kata-kata dalam coretan karyanya selalu menghipnotis massa untuk terbawa dalam alur pikiran masiv sebuah peristiwa. Dengan suara lantangnya dia berseru memacu kata dalam kekangan kertas dan penguasa, hingga lebih sering terpenjara dalam karya. 

Dulu, ada soe hok gie yang juga berteman dengan puisi. menyeru kata dalam barisan kalimat surat kabar juga tetapi W.S Rendra lain, melalui teater dia berbicara, mempertanyakan dan mempertunjukkan kata dalam balutan prosa, drama dan puisi. 

W.S Rendra mercerna kata dalam jalinan puisi, mengurai kata dalam teatrikal cerita, saya pikir beliau hadir untuk membuat kita mengenang kata, memaknai peristiwa dan mengerti akan makna. 

Kata memiliki kekuatan yang dahsyat, yang bahkan bisa menggeser gunung sekalipun. Mengalur dan mengalir dalam pikiran, menggerakan rangka dengan semangat membara. namun, di satu sisi kata juga bisa membuat manusia sengsara lewat ucapannya yang tak bersahaja, lewat alur pikiran yang tak utuh terucap. 

mengenang kata, ya mungkin ini istilah yang tepat untuk mengingat karya W.S Rendra yang bergaung dari masa ke masa, meski sang maestro telah berpulang. 

dari sini saya belajar untuk bertaut kata dengan bijak agar tidak salah tangkap makna, saat menjawab tanya dan saat bertutur cerita. karena kadang kosa kata yang kita punya tidak diterima oleh orang lain, sehingga perlulah kita punya kosa kata yang tepat untuk menyampaikannya.

kamu setuju? :)


Selasa, 19 Februari 2013

Kabhi Alvida Naa Kehna

hampir lupa judul filmnya apa tapi akhirnya ketemu juga :). film ini dibintangi oleh 4 orang artis bollywood papan atas, yaitu Shah Rukh Khan, Preity Zinta, Rani Mukherjee, dan Abhishek Bachchan. mereka berempat adalah pasangan suami istri yang kemudian berteman.

Cerita bermula Dev Saran (Shah Rukh Khan) mantan pemain sepak bola yang pensiun setelah mendapat kecelakaan tertabrak mobil, sehingga mengakibatkan salah satu kakinya pincang. semenjak saat itu istrinya Rhea (Preity Zinta) menjadi tulang punggung keluarga , dan mereka mempunyai satu anak laki-laki. sama seperti cerita-cerita yang kita dengar atau baca ketika istri jadi tulang punggung keluarga maka lebih banyak keseimbangan dalam keluarga terganggu. begitu pun yang terjadi pada keluarga Dev saran dan Rhea. sedangkan di satu sisi Maya Talwar (Rani Mukherjee) dengan karakter yang sangat sensitive dan melankolis, dia mencoba ingin keluar dari problematika berumah-tangganya karena belum diberi momongan 4 tahun pernikahannya.

Padahal, sang suami Rishi (Abhishek Bachchan) sebagai Konsultan PR begitu mencintai istrinya apa adanya. Maya tidak begitu menyukai watak suaminya yang kekanak-kanakan, dengan adanya sesuatu yang kurang ini itulah sehingga menyebabkan hubungan suami-istri mereka berdua menjadi penuh emosional dan tidak harmonis lagi.

waktu nonton ini saya benar-benar berfikir, kenapa Maya begitu terbebani dalam pernikahannya dengan Rishi kalo Dev dan Rhea sih masih masuk akal konfliknya. kalo Maya lebih cenderung wanita yang tidak suka dipuja jadi meski Rishi mencintainya setengah mati Maya tetap tidak bergeming. mugkin karena mereka sejak kecil memang akrab jadi perasaan yang terbangun diantara mereka itu berbeda.

hingga suatu saat Dev dan Maya bertemu di stasiun kereta api, pertemuannya yang sering membuat Dev, Maya dan anak laki-lakinya Dev akrab. Mereka berdua mempunyai masalah yang sama sehingga berusaha untuk menyelesaikannya juga berdua karena mereka masing-masing masih saling mencintai pasangan mereka. semakin sering mereka bercerita semakin mereka merasa bahwa pasangan mereka bukan orang yang tepat. miris memang kekosongan hati pasangan manusia terisi oleh orang lain yang tidak pantas (krn masih punya status istri/ suami orang) namun nafsu menguasai mereka. 

film ini menurut saya banyak terjadi juga dilingkungan kita, agak ngeri memang tapi dari sini saya mengambil pelajaran.

diculik dari : http://my30s-world.blogspot.com/2010/02/movies-kabhi-alvida-naa-kehna.html
Ada yg bilang kalo sblm menikah, sebaiknya bukalah mata lebar2, pasang telinga baik2 en siap2lah mencari yg terbaik.

Tapii.. kalo udah married, belajarlah untuk menutup mata dan sesekali menyumbat telinga 'cause pernikahan seharusnya hanya terjadi sekali seumur hidup. Kita telah memilih pasangan hidup yg mana kita ingin menghabiskan hidup bersamanya untuk selamanya, cobalah untuk bertanggung jawab thd pilihan yg telah kita lakukan itu.

Dan yg namanya cinta itu mungkin bisa diibaratkan spt tanaman kali yaa. Sebagus2nya kondisi tanaman itu pas kita beli, tetap memerlukan pupuk, sinar matahari, air, en kasih sayang dr sang pemilik agar bisa tetap bertahan hidup!

Ngga ada tuh tongkat 'ajaib' yg bisa diayunkan sambil ber-simsalabim ria untuk hadirnya 'cinta abadi' dlm suatu hubungan dan tadaa.. cinta abadi pun tersuguh di depan mata! :p Krn cinta itu juga harus diusahakan agar percikan en bara-nya tetap ada :)

Sometimes.. happiness is just a matter of mind kok. Hal2 yg ada di luar jangkauan, terkadang memang terlihat lbh baik dan menyenangkan serta lbh menjanjikan tapii blm tentu masih demikian keadaannya ketika kita menjalaninya.

1.  niat menikah, ibaratnya niat adalah pegangan tali jembatan kalo mau menyebrang sehingga kita harus berpegang teguh pada niat tersebut.
2. dan ikhtiar adalah pijakan jalan yang kita lakukan dalam berjalan menuju ujung jalan di sebrang jembatan memang dengan tali pun kita bisa menyebrang tapi penuh resiko maka dari itu usaha menumbuhkan cinta dalam pernikahan itu senantiasa di pupuk.

semoga kita tetap bisa memupuk rasa cinta pada pasangan kita dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. aamiin

Minggu, 17 Februari 2013

behind the stage

habis nonton just Alvin tadi jadi terinspirasi buat nulis ini. :) tadi di just Alvin para guestnya VJs MTV looh. ada Alex abad-nirina-arie untung-VJ (still) daniel-cathy sharon and marissa nasution. yang ga ada teh sarah sechan tuuh. kalo nadya hutagalung, utt sada, jamie aditya and mike kassem mereka mah luar Asia kayaknya yaa.

well, i was wondering how about their own life behind MTV Asia or behind the stage lah namanya?, sebagai seorang VJ kan pastinya mereka harus looks good performa and smile even when they have their own problem. disini profesionalisme mereka diuji, rasanya tidak pernah melihat mereka menangis tersedu-sedu depan kamera infotainment krn masalah apa gitu (atau infotainment ga doyan nayangin mereka gitu?? ah, masa?)

lihatlah nirina, arie, vj daniel, atau cathy sharon apapun gosip yang menerpa mereka tetep ko bercanda tapi dengan cerdas tentunya. serius tapi santai itu mungkin kuncinya meski kadang mereka tanpa sadar curcol pas bawain acara tapi tetep kan ada proses editing kalo memang tidak berkenan di hati pemirsah :)

dari mereka saya belajar, jujur untuk menjadi diri sendiri dan percaya pada diri sendiri. this is who i am. menjadi pribadi yang menyenangkan bukan hanya sekedar menghibur pemirsa tapi memang beginilah yang diinginkan oleh VJ giving something for viewers.

behind the stage, kita sadar bahwa mereka juga manusia punya emosi, seperti yang dikatakan Randhika jamil tempo hari meski sedih sebagai penyiar mereka tetep harus bisa menghibur orang lain :).jujur menjadi diri sendiri, kalau sedih katakan sedih tapi jangan berlebihan dalam berekspresi karena hanya sekedar ingin simpati. mereka sedih tapi tetap tersenyum untuk orang lain :) it's much better