Minggu, 20 Januari 2013

finding partner

Rasanya kesal sekali jika kita berseteru dengan teman bisnis, apa sih yang salah sebenernya? pikir saya saat itu. atau tepatnya siapa sih yang salah? ego saya berucap. pengalaman kali ini bener-bener bikin saya menguras hati dan menguras bak deeh =(. namun, akhirnya saya tahu dengan pasti bahwa finding partner  itu ga boleh tergesa-gesa. Semenjak virus wirausaha merajalela sudah barang tentu banyak orang yang melirik untuk berusaha. namun, rasanya untuk usaha pun ga bisa main-main karena duit taruhannya (weits sejak kapan duit jadi lebih berharga dari nyawa heuheu ) dan kalo kamu berpartner kalian harus bisa melebur. Melebur disini itu bukan maksudnya "gontok-gontokan" atau "saling memersilahkan ya" tapi benar-benar memutuskan dengan baik langkah yang akan dilakukan berdasarkan ilmu yang kita punya. 

kejadian melebur juga pernah saya alami beberapa bulan kemarin, yang terjadi pada saya adalah ketika bertemu dengan orang yang punya sifat "GAK ENAK kan". walhasil saya sulit membangun komunikasi dengan dia belum lagi perbedaan cara komunikasi yang terjalin. beeuh bener-bener bikin pusing deh. saya butuh waktu 2 bulan untuk bener-bener mengerti tentang partner saya ini. 

ketika saya tipikal orang yang senang melist semua yang harus saya kerjakan (krn sering lupa) dia lebih senang hanya berbicara tanpa dicatat sehingga apa yang kami bicarakan terkdang tidak terevaluasi. ketika saya mempertanyakan tentang kekurangan-kekurangan dalam bisnis yang harus diperbaiki, dia seolah menutupinya dan berkata nanti saya lihat dulu ya. padahal saya ingin juga meringankan bebannya dengan membantu tapi yang terlihat malah saya yang terlalu sibuk sendiri menganggu dia. KESAL? sudah pasti, bahkan saya jadi gak percaya sama dia. bagaimana komunikasi akan terbangun jika begini terus? saya merasa kurang informasi sedang dia merasa dinterogasi..capee deeeh.. 

memulai usaha sendiri bersama teman haruslah yang se-visi dan se-misi dengan kamu. ini yang susah-susah gampang looh. ada kalanya kamu salah dalam memilih partner sehingga kadang kamu ketipu atau bahkan merugi. gak mau kaan??  lalu bagaimana caranya agar dia tidak salah dalam memilih partner bisnis??? beberapa saran ini mungkin bisa jadi rujukan yaa =)

a. guys, ketika kamu mau mulai usaha tetapkan passion kamu ; dibidang kuliner kah, fashion kah, retailkah atau hanya sekedar jadi dropshiper carilah orang yang punya passion yg sama dengan kamu.
oke, cukup? belum
b. ketika kamu sudah menemukannya, maka pastinya kamu harus bermimpi besar tentang usaha kamu agar usahamu bisa hidup, tumbuh dan berkembang. pikirkan langkah2 yang kalian inginkan untuk usaha tersebut. disini kamu dan partner kamu akan terlihat cara pikirnya masing-masing. disini pula kamu belajar untuk mengerti dan mendengar orang. =) tumbuhkan saling percaya satu sama lain bahwa kalian adalah satu tim satu tubuh. 
oke, siap melangkah? GOOD. next step =)
c. bangun komunikasi selama merintis dengan baik. ini yang sussaaaaah bangeeet karena ego masing-masing akan dilebur disini. well, seperti halnya kita melihat bijih-bijih emas yang dilebur jadi batangan atau sekedar ukuran kecil. jika memang mau maju kita harus bisa melebur ego kita untuk bergerak bersama. 

Dan dari sini saya banyak belajar, apa yang harus diperbaiki apa yang harus diubah dan apa yang harus saya buang jauh-jauh. yang pasti saya ingat satu hal bahwa bisnis itu bukan melahirkan / meng'ada'kan saja tapi membuatnya hidup, tumbuh dan berkembang.
well, ready to bisnis?? =)

Bismillah yaa




Sabtu, 19 Januari 2013

Poker face

"my life as an actress"

kita bisa berpura-pura tetap tersenyum meski hati kita pedih
kita bisa berpura-pura menangis meski hati tertawa
kita bisa berlaku sabar meski dalam hati mangkel
kita bisa berlaku marah meski dalam hati tak tega

manusia adalah makhluk multi wajah yang pandai, bermain watak dengan lihai dan banyak alasan. diluar alasan itu baik atau buruk, poker face adalah alat untuk membuktikan bahwa komunikasi itu ada. terutama komunikasi bahasa tubuh.
tapiiii, kesannya koq jadi negatif yaa dengan menyebutnya poker face. =(
jadii kisah ini terinspirasi dari sebuah cerita seorang teman yang bilang sama saya A tapi sama orang lain B. kaget juga sih ketika saya akhirnya mendapatkan kebenaran itu. dalam hati saya bilang "wah ga beres nih orang" but in the other hand, saya juga perlu mengerti kenapa dia melakukan itu dan pasti ada alasannya kaan.

nyadar ga sih kadang kita menutupi sesuatu hal karena kita belum yakin untuk men-share nya pada orang lain atau memang orang lain gak usah / boleh tahu tentang hal itu. contoh : ketika kita punya masalah dan ditanya sama temen kita kenapa?, kita yang belum yakin untuk berbagi akan cenderung bilang "gak ada apa-apa koq" padahal dalam hati GALAAAUUUU MEEEN :D :D :D atau ada yg bilang sama si Anu pernyataan A lalu bilang sama Bebe pernyataaan B, ini yang bahaya sebenernya. kalo ketauan kan berabe tuuh, belum lagi cap pembohong jelek pun akhirnya menempel menjadi identitas. di Amrik sono, kalo ada orang yang ketauan bohong, dia tidak akan dipercaya selamanya bahkan hukuman moral yang terjadi cap pembohong jelek akan menempel kemana pun dia pergi. weits, dimanapuun tetep aja orang kalo bohong gak akan ditemenin. weew, cuciaaan deh loo!!

laaaluuu, gimana nih dengan  poker face #jgn salah baca jadi boker face yaaa sodala-sodala =*
kita ini sebenernya kan bintang utama dalam serial kehidupan kita, dan terkadang kita memainkan banyak peran dalam hidup kita. mungkin kalo di-ilustrasi-kan kita punya banyak "topeng" untuk itu. (tuuuh, kan teteeep negatiiip auranyaah..heuheu xp). kita ingin menjalin komunikasi yang tetap baik meski terkadang ada kesalahpahaman bahasa yang terjadi, tersinggung misalnya dengan intonasi atau kata yang digunakan.muka kita tetap dipasang manis. jadi kebutuhan akan poker face ini saya serahkan pada sodara-sodara sekalian untuk memutuskan perlu atau tidak???. =))

Tahun baru-pesta topeng **
Topeng-topeng mulai dilepaskan. Manusia kembali menjadi manusia. Telanjang, berselimutkan topeng abadi mereka. (Marriagable hal 314).



Minggu, 13 Januari 2013

Masih ada

waaaaaw, rasanya sudah lama sekali tidak menulis (: (masa siih? *padahal cuma beda 2 hari dari tulisan terakhir). yah, well. menulis itu kadang butuh mood karena bukan sekedar mencurahkan isi hati aja sii tapi refleksi jiwa. (aiih bahasanyaa :p). menulis seperti berbicara dengan diri sendiri, menelaah dan mempertimbangkan langkah yang telah dan akan dilakukan. ahahaha jadi melenceng jauh. oke oke hari ini pengeeeeeen banget cerita tentang "somebody that i used to know". siapakah diaaa?? eng ing eng..
kayaknya jangan disebut orangnya yaa..khawatir ni. tapi karena ga tahu lagi kemana harus mengadu jadi biarlah tulisan ini jadi saksi bahwa kekangenan gue sama dia dan dia itu sudah memuncak. eits, jadi ini cerita 2 orang. yup. kamu benar. ;)
kita sudah hampir 10 tahun lebih  berteman dan karena jalur pulang sekolah kita yang sama maka jadilah kita dekat. meski kelas kita beda kita kadang suka saling tunggu (karena malas pulang sendiri hehehe). masa-masa sekolah yang masih labil kita lewati bareng. dia sendiri sejak SMP tu udh banyak pacarnya pacaran jadi ya aku juga jadi tahu sama orang-orang yg PDKT dan yg jadian ama dia :). kita punya mimpi yang sama yaitu pengen sekolah di luar negeri dan pengen bikin cerpen atau novel yang bakal diterbitkan. kita pisah di SMA, agak sedih juga sih karena "tergantung bangeet" sama si dia iniih. walhasil selama SMA gak deket sama siapapun dan dia is the only person that cool..hahahaha lebay yak. tapi berharga banget saat itu, karena kayak punya sesuatu yang menunggu di luar sekolah which is hang out bareng. 
sayangnya kita misah juga pas kuliah *sigh Ya Tuhan, kapan kami bisa satu?. meski pilihan jurusan kita di SPMB (jaman itu mah SPMB kalo jaman skrg SUM atau SNMPTN) ternyata sama tapi sepertinya belum takdir untuk ada di dalam satu univ. dia sendiri diterima di Univ yang ga jauh dari rumahku. (mungkin itu lebih baik kali ya). selama kesibukkan masing-masing kadang kita janjian ketemuan. ga terlalu sering memang dan sometimes aku merasa kualitas pertemuannya ga optimal dan terkesan formalitas. selama kita kuliah di beda tempat, agak merasa tenang dikit karena ada sahabat baru yang menemani dia dan inilah dia sahabat baruku yang menjaga sahabatku ;) *mungkin anda bertanya ga takut diambil orang? wohohoho. tenang guys. 2 orang ini cewe koq. justru bersyukur karena mereka bisa sahabatan. 
dia ini lebih mudah setahun dari kita, parasnya yang menenangkan membuat kita selalu suka didekatnya (well, itu yg gue rasain kalo lagi hangout bareng) namun, ada yang suka aneh dengan dia ini, seolah menutup diri denganku, seolah ada yang dipikirkannya setiap kali kita bertiga. maklum, sebuah ikatan persahabatan itu tidak bertali dengan sendirinya, itu bertaut lalu melebur dengan helaan waktu yang tanpa jeda. 
Hal yang dirasakan kemudian adalah kerenggangan dengan dia dan dia, terucap janji-janji yang tidak tertepati menjadikan rapuhnya persahabatan kami dan terkadang yang lebih banyak tidak menepatinya adalah aku. salah banget memang, amat sangat salah dan terkadang merasa i'm the one who the right to blame by them. saat itu mungkin aku terjebak dengan euforia persahabatan "ada apa dengan cinta?" disana semua orang merangkul sahabatnya ketika sahabatnya enggan bercerita dan kadang aku memang menutup mata dan telinga tentang dunia, ketika mereka marah padaku. aku selalu ingin dimengerti tanpa mau mengerti mereka. aku selalu menghindar untuk bertemu ketika aku punya masalah yang entah aku pun tidak tahu apa (maklum masih ababil). tanpa sadar ikatan persahabatan yang aku bangun dengan merekapun rapuh , seperti halnya jembatan yang usang yang riskan untuk dilewati dan aku bingung bagaimana menggantinya. Masa telah berlalu terlalu cepat. 
di hari pernikahan mereka pun aku tidak bisa datang, dia yang pertama di bulan Desember, aku tidak bisa ketempatnya karena masalah pekerjaan namun, terlalu seringnya aku memberikan alasan sehingga saat aku berkata jujur dia tetap menerimanya sebagai alasan karena aku kecewa merasa dilangkahi. dia yang kedua menikah dan akupun tidak bisa datang karena sakit disatu sisi aku gak tahu tempatnya dan aku sempat merasa sedih karena lagi-lagi episode "seharusnya" dari kisah persahabatan yg pernah aku tonton di TV tidak sama. dia menolak berangkat bareng karena suaminya lebih memilih naik motor berdua sama dia atau naik bus saja bareng padahal aku sudah menawarinya berangkat bareng dengan mobilku tapi dia tidak mau.dan aku, lalu bagaimana dengan aku?. tidak bisakah suami sahabatku itu menerima keberadaan sahabat istrinya yang butuh bantuan ini. aku menangis saat itu "momen kehilangan sahabat" ini menjadi puncaknya. tapi aku mengerti ego aku aja yg bermain, toh kita harus hargai keinginan orang lain. maybe my friendship is different than a TV series that i used to watch. 
kami berpisah dengan rutinias masing-masing, kata kamu sahabat aku berubah menjadi kamu teman aku lalu berubah dengan kata sahabat koq gitu?. 
aku terus bertanya, ada apa dengan kami? mengapa ini terjadi? kata-kata yang terakhir yang terjadi diantara aku dan dia adalah kata-kata yang cukup aneh kudengar, sebuah penyudutan telak akan kelakuanku yang dianggap "mengejar" seorang pria. apa ini benar sahabat aku? kenapa dia sampai bicara begini? apa yang salah? kata-kata lewat sms inikah, kami jadi salah paham?. terakhir dia bilang karena khawatir aku akan terjatuh terlalu dalam ke dalam sebuah cinta yang bahkan aku sendiri tidak tahu kapan mulainya karena pria itu tidak pantas untukku dan sudah punya pacar. tapi sebelumnya dia tidak bertanya dulu soal hatiku pada pria itu. aku tidak mengenalinya lagi, apa benar dia sahabat aku yang sejak 10 tahun lebih bersama? nyatanya, ikatan kami rapuh dan entah karena apa. yang bisa kupikirkan adalah semua ini salahku, melukainya tanpa sadar. 
hingga saat ini aku bingung memulai percakapan dengannya, hanya dia sahabat baru kami yang bisa menyatukan lagi. meski terakhir dia pulang ke bandung dan tidak mengajak aku hangout bareng dengan alasan takut ganggu kegiatanku yang sibuk. 
ini menjadi bukti mereka sudah lelah menghadapiku, aku yang harus menerima apa yang aku tanam di masa lalu. 

aku tahu kami masih menyimpan do'a yang sama setiap kali kami tidak bisa bertemu dan do'a itu adalah aku berharap kalian semua berbahagia dan terus maju jika kau lelah maka ingatlah masih ada kami :)

teruntuk sahabatku, where ever you go where ever you leave i'll be right here waiting for you :) 



Rabu, 09 Januari 2013

wanita terjebak dalam kata "seharusnya"

beberapa hari lalu, saya membaca postingan seseorang di satu majalah secara online. disana si nara sumber adalah seorang wanita mandiri dan kreatif, di akhir wawancara sebuah pernyataan dia lontarkan sebagai seorang wanita. "wanita tidak boleh terkekang dengan kata "seharusnya" simpel memang tapi bagi saya berdampak cukup banyak. wanita sejak jaman dulu terkenal dengan batasan-batasan yang cukup banyak dbandingkan laki-laki. rasanya menjadi sebuah wacana umum ketika wanita banyak yang bertanya-tanya mengenai batasan-batasan itu. sebutlah dari jaman R.A kartini dulu wanita tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan formal, mereka lebih ditekankan pada pendidikan rumah. pernyataan "seorang wanita seharusnya" akhirnya menjadi suatu aturan tak tertulis yang menjadi batasan bagi wanita. contoh : wanita tidak boleh pulang malam, wanita tidak boleh tertawa terbahak-bahak (cukup keras didengar), wanita tidak boleh kasar ataupun fokus wanita adalah keluarga.
 Lalu, apakah batasan-batasan itu perlu didobrak? untuk hal ini pasti sulit karena saat ini batasan secara agama dan adat terkadang tidak singkron. maka dari itu penting bagi kita untuk mengambil sebuah sikap dalam batasan-batasan tersebut . bagi saya ISLAM adalah balasan yang tepat untuk mengatur batasan-batasan tersebut. namun, kelompok ekstrimis islam tertentu seolah merusak kemurnian Islam dalam memuliakan wanita. contoh : Taliban, yang melarang wanita untuk keluar rumah bahkan sekolah hanya sampai 4 SD saja. saya melihat kesalahan mereka dalam mengartikan teladan Rasul dalam memuliakan wanita. (sebeeel =( )

jika kita membahas satu persatu batasan-batasan untuk wanita maka satu lembar kertas putih pastinya tidak cukup. tapi batasan-batasan ini perlu dikabarkan kepada semua muslimah, bahwa batasan-batasan yang ada bagi wanita adalah untuk menjaga mereka dan sebagai orang yang beriman, seorang muslimah akan menerima dengan lapang dada.

GOD more knew us than we do.
sometimes, i realize that what makes the rules is from GOD LOVE

Minggu, 06 Januari 2013

saya melihat tunas itu tumbuh di halaman tetangga

Entah apa yang terlintas dalam pikiran saya saat ini, hanya saja saya merasa lelah dan marah. lagi saya melihat keajaiban TUHAN terjadi di depan saya untuk orang lain. ya, saya melihat tunas itu tumbuh di halaman orang lain. saya melihat mengamati dan merasakan bahwa memang tetangga saya ini rajin merawat tunas, menyiramnya, dan menyayangi tunas itu dengan baik memang beda dengan saya yang sudah malas yakin dengan tunas itu. karena saya malas itulah mengapa tunas itu tidak menjadi keajaiban, karena saya berpikir untuk apa? saya saja sudah lebih lama tapi tunas keajaiban itu tidak tumbuh. saya bertanya apa yang salah, apa yang salah, apa yang salah.
keajaiban Tuhan ini menyentil saya, lagi kenapa tetangga saya yang dapat?
saat ini saya terpusat dengan pikiran lelah dan amarah.
maafkan saya TUHAN tapi saya lelah dan marah.. T^T

Cewek manja VS cewek kuat

Rasanya sudah mendarah daging ucapan bahwa cewe itu identik dengan "kelembutan" dan saya pun harus meng'amini'nya =(. katanya juga cewek manja lebih menarik daripada cewe kuat yang mandiri. bahkan ada anekdot yang berkembang bahwa 'seorang perempuan karena terlalu mandiri / kuat, seolah-olah tidak butuh pria'. padahal keyataannya adalah wanita yang mandiri dan kuat memang merasa sanggup untuk mengatur dan mengurusi permasalahnnya sendiri bukan karena dia tidak butuh pria. jadi ya menurut saya ga nyambung.
Ah, tapi saya benci juga kalau dianggap sebagai cewe kuat / mandiri oleh orang-orang. disaat saya butuh bantuan mereka, dengan 'sukses' mereka bilang ' tenang dia mah kuat pasti bisa' dan yang bikin eneeek sebel itu adalah kalo ada perempuan yang dianggap 'lembut /manja' rasanya sigap tuh orang-orang bantu. kalo aku malah mikir, ih, cemen banget ni cewe cari perhatian aja. dan apakah saya salah jika saya dilahirkan menjadi orang yang 'terlihat kuat'.
kalo saya masih bisa lakukan sendiri saya lakukan sendiri aja, mau apapun kondisinya.
maaf, tapi saya jadi benci sama cewe manja sueeeeer deeeh..

Bianglala

kita tak pernah tahu warna apa yang bermain di pelangi
mejikuhibiniu adalah yang kita kenal
tapi melihatnya bersama mu pelangi tak lagi hanya mejikuhibiniu
ada warna yang berbeda dan hanya kita yang meilhatnya..