Kamis, 06 Desember 2012

titik temu (dulu, kini dan nanti)

di ujung jalan itu aku melihatmu berdiri
di tepi jalan itu kamu melihatku terdiam
kita adalah dua orang yang dikenalkan lewat jarak
karena langkah kita pernah sama saat itu

hati kita tak pernah jauh
karena di hati, kita berjanji untuk selalu dekat dulu

sahabat, kini apa kau melihat pelangi tak berwarna itu sama sepertiku?
kamu murung dan membenci hitam putihnya duniaku
kamu menyerertku jauh dari dunia abu-abu

tunggu, tunggu sebentar teriak ku
aku tahu kamu kuijinkan masuk duniaku dengan bebas
tapi tarikan tanganmu membuatku terluka
kini membekas di hatiku

aku terdiam, mematri hatiku yang terluka karenamu
tanpa aku sadari sebelumnya, kulihat  hatimu pun terluka
dan itu belum sembuh karenaku
kenapa kita jadi sama-sama melukai?
kini aku yang menangis, menyadari bahwa luka itu karenaku
luka itu sudah sejak lama disana mengintip dari balik senyummu

nanti, di ujung jalan ini dan di tepi jalan itu kita harus bertemu
membasuh semua rasa sakit yang muncul
berjanjilah padaku hal itu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar