Sabtu, 01 September 2012

Menepi

Untuk kesekian kalinya aku lewati jalan itu, meski kau tak disana
menungguku dengan tersenyum tapi aku suka kenangan itu
rindangnya pohon bambu yang hijau
angin yang berbisik tentang awan yang menjahili matahari
juga hingar bingar kicauan burung kala pagi
aku menepi, berhenti sejenak
menghilangkan penat

musim berganti dengan daun-daun yang berguguran
angin mulai sibuk hilir mudik membawa air kehidupan
aku menepi memandang rumput yang meranggas
melihat kupu-kupu dan burung-burung yang bergegas
aku menepi, berhenti sejenak
mengucap syukur nikmat
untuk musim yang telah lewat

jalan penuh sesak yang kulewati setiap saat
terlalu bising bahkan untuk berteriak
padahal raga seolah rusak
rindu kasur yang empuk dan coklat hangat 
aku menepi, berhenti sejenak
tertawa pada hingar bingar seolah sudah akrab dengan mereka

Hidup cuma punya 3 pilihan seperti traffic lights di jalanan :
berhenti, maju terus atau maju perlahan
tapi tetap kau yang akan menentukan pilihan
untuk menepi dan berhenti sejenak
hanya sejenak untuk menyadari yang tidak ada, baru ada atau akan ada
Menepi untuk mendengar irama angin, tarian hujan dan nada langit yang bergembira
kala matahari bermain dengan awan
Suatu hal yang kau rindukan setiap kali kau menepi bersama angan



picture by Reza Ade Kurniawan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar