“raihan” bilang Iman tak dapat diwarisi, berarti harus dicari? untuk 
para pencari cahaya dan orang-orang yang bersyukur karena lahir sebagai 
Muslim. habis baca buku ini, bener-bener bikin takjub and bikin nangis 
(nangis terharu, sih ^_^). bagi orang-orang yang lahir sebagai  muslim 
mungkin ini bisa jadi pelajaran berharga. Islam minoritas memang tidak 
dirasakan di Indonesia, tapi coba lah melayangkan pandangan kita ke 
berbagai wilayah di penjuru dunia yang dimana Umat Muslim menjadi 
minoritas. tapi bukan karena minoritasnya saja yang ingin diangkat oleh 
penulis. salah satu hal yang ingin diangkat oleh sang penulis (Hanum 
Salsabiela Rais dan rangga Almahendra) dalam perjalanan studi mereka di 
Eropa adalah berbagai kisah dan sejarah masa lalu Islam di Eropa yang 
hampir sirna bahkan kadang kita pun tidak tahu.
yang gak berkenan di tag silakan di remove saja..mohon maaf kalo mengganggu dan semoga bermanfaat^^
           
 hal-hal yang membuat saya takjub, adalah ketika mereka berada di sebuah
 mesjid di wina Austria yang merupakan Mesjid terbesar di Wina yang 
didirikan dekat sungai Danube. mesjid yang indah yang bercorak hijau 
putih tapi di halamannya yang dekat dengan sungai Danube banyak para 
warga Austria yang memadu kasih, berjemur dengan pakaian mini atau 
piknik. agak miris memang kalau membayangkan hal tersebut, mesjid seolah
 hanya symbol atau hanya sekedar formalitas toleransi beragama bagi kaum
 Muslim (kalo memang toleransi koq ga dilarang yang pada bejemur 
itu??!!). tapi imam Vienna Islamic center tadi justru menjawab dengan 
tenang “itulah..itu penerimaan orang luar seperti anda melihat ke dalam.
 namun untuk saya, orang dalam yang melihat keluar, mesjid yang berada 
di dekat sungai Danube justru merupakan berkah” lalu menunjukkan catatan orang 
yang masuk Islam (yg tadinya suka berjemur di situ). Hidayah, yah itulah
 yang terjadi. bahkan sampai kemudian diceritakan seorang peneliti 
wanita yang akhirnya masuk islam karena penelitiannya tentang Islam 
dalam bidang budaya. inilah yang kemudian mengantarkan cerita menuju 
Paris.
            Paris dengan berbagai karya seni, baca bagian 
ini berasa lagi liat davinci code di kepala. ada sebuah lukisan yang 
bergambar bunda maria dengan hijab dan di hijabnya ada Arab kufic. konon
 mantel raja yang bertuliskan kaligrafi pun dimiliki oleh museum di 
Austria. lalu cerita tentang Napoleon Bonaparte atau jendral 
kesayangannya Francois Menou  yang masuk islam atau bangunan yang didirikan oleh napoleon Axe Historique atau  Voie Triomphale yang
 artinya jalan kemenangan membentuk garis lurus ke mekkah. dan kayaknya 
sih gak percaya kalo gak liat langsung tapi begitu di gambarkan sebuah 
bangunan bernama Arc de triomphe du carrousel yang semua ornamennya 
menghadap timur tenggara. Arah Mekkah. rasa-rasanya semua itu bukan 
kebetulan ungkap peneliti di Arab world institute tersebut juga.inilah 
yang menjadi hidayah baginya masuk Islam. Begitu kuat pengaruh islam 
dalam setiap hal termasuk bangunan.
            Perjalanan 
berlanjut ke Cordoba dan Granda, dan Istanbul.  Disini gak kalah seru 
ceritanya apalagi bagian ending dengan Epilog yang saya tuliskan dibawah
 ini, jejak langkah cerita ini berakhir di mekkah.membaca bagian ini 
benar-benar membuat saya rindu untuk mengunjungi rumah Allah tersebut. 
jadi silakan dibaca novelnya ya..inilah salah satu cara memahami sejarah
 tanpa rasa kantuk. kalo tetep ngantuk baca ni buku. tuker aja ma buku 
yang lain ya. hehe..
gambar kudung yang bertuliskan arab kufik
Pergilah, jelajahilah dunia, 
lihatlah dan carilah kebenaran dan rahasia-rahasia hidup; niscaya jalan 
apapun yang kau pilih akan mengantarkanmu menuju titik awal. sumber 
kebenaran dan rahasia hidup akan kau temukan dititik nol perjalananmu. 
perjalanan panjangmu tidak akan mengantarkanmu ke ujung jalan, justru 
akan membawamu kembali ke titik permulaan.Pergilah untuk kembali, 
mngembaralah untuk menemukan jalan pulang. sejauh apapun kakimu 
melangkah, engkau pasti akan kembali ke tikik awal. 
                 (The alchemist; Paulo Coelho)


 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar