Senin, 21 Mei 2012

resensi film : V for Vendetta

V for  vendetta
                sebenarnya nonton film ini udah lama tapi ga bosen juga untuk nonton lagi, kalo belum nonton boleh deh ini jadi referensi film tapi harus siap-siap mikir. =)
film ini berdasarkan novel yang berjudul sama, V for vendetta yang ditulis oleh Alan Moore dan David Llyod. namun Alan Moore sendiri sang pencipta V for Vendetta, justru sempat mengatakan bahwa "versi film dari V for Vendetta adalah sampah". karena memang sang penulis scenario Andy Wachowski dan Larrby Wachowski, menampilkan gambaran yang berbeda dengan novelnya. baca (http://id.wikipedia.org/wiki/V_for_Vendetta).
by the way Film dibuka dengan narasi yang menjelaskan tentang sebuah tragedi, kisah nyata mengenai  Guy Fawkes (lahir 13 April 1570 – meninggal 31 Januari 1606 pada umur 35 tahun) seorang ekstremis Katolik Roma yang dikenal karena usahanya untuk meledakkan gedung parlemen Inggris pada 5 November 1605 namun gagal lalu dihukum gantung. narasi menguat dengan titik tekan bahwa seorang manusia sudah pasti akan mati tapi tidak dengan pemikirannya (VISI). entah apakah film ini menceritakan tentang pentingnya seseorang untuk punya prinsip dan berani mengutarakan pendapatnya atau memang tentang hal yang bisa terjadi saat perpolitikan dikuasai oleh satu partai berkuasa. dalam novelnya, Alan moore berusaha menyampaikan bahwa transformasi kekuasaan dari kekuasaan di tangan segelintir orang menjadi kekuasaan popular tak akan pernah mudah. Publik yang pasif, yang telah terbiasa untuk diperbudak, tak akan pernah dapat secara spontan menjadi tuan bagi dirinya sendiri. Yang biasa terjadi adalah bahwa mereka mencari tokoh-tokoh ideal yang dapat mereka jadikan acuan. Semacam ikon baru. Dalam hal ini, Alan Moore tahu benar akan hal demikian. Maka V tampil dengan kostum, simbol dan attitude uniknya, yang lantas juga menjadi urban-legend bagi publik.
yang dramatis adalah bagaimana evey hammond tertangkap dan disiksa habis2an untuk mengungkap identitas V, evey di kurung dalam sel dan tidak punya harapan lagi untuk hidup, hingga menemukan sebuah surat dari valerie. setiap habis membaca surat valerie yang ditulis hanya di kertas toilet, evey merasa punya sesuatu yang berharga dari nyawanya, hingga suatu hari penjaga sel mengatakan bahwa dia akan dihukum mati. evey dengan berani mengatakan "saya akan lebih memilih mati ditembak dibelakang gedung kimia" (daripada mengatakan suatu kebohongan untuk menyelamatkan nyawanya karena dasar rasa takut akan mati karena ketika dia berbohong untuk menyelamatkan nyawanya berarti dia sudah mati rasa dan akan hidup dalam ketakutan) tanpa disangka penjaga sel bilang " so, now you FREE". evey yang heran mulai keluar sel dan melihat sel-sel bohongan dan boneka penjaga yang berseragam militer.Evey mendapatkan suatu keberanian dan kebebasan dibalik tekanan dan penyiksaan yang lebih sering dilakukan oleh pikirannya sendiri. begitu dia berjalan hingga ujung pintu dia mendapati V berdiri membelakanginya. yang selanjutnya nonton aja deh..berikut sinopsis yang diambil dari wikipedia juga =)

Sinopsis
V for Vendetta mengambil latar belakang Inggris di era masa depan ketika berada di bawah kepemimpinan rezim yang totaliter. Hal ini bermula sesaat pasca-perang dunia yang meluluhlantakkan berbagai negeri. Kekacauan merebak dimana-mana, kelaparan, penyakit dan juga angka kematian yang begitu tinggi. Hal ini akhirnya yang menjadi pembenaran bagi seorang politikus yang ambisius untuk meraih kekuasaannya dengan menerapkan pola kekuasaan yang fasistik. Semua dikontrol oleh negara, tak ada kebebasan sipil, bahkan juga termasuk dalam berpendapat dan menjadi berbeda. Bahkan juga di dalamnya, memeluk agama lain selain satu agama yang ‘direstui’ oleh pemerintah, dianggap sebagai sebuah kejahatan. Dalam satu bagian, dikisahkan bagaimana seseorang dapat ditangkap hanya karena memiliki Al-Qur’an. Film, buku-buku sastra dan bahkan juga karya-karya seni dilarang.
Di tengah kondisi demikian, seorang individu yang menyebut dirinya V, dengan mengenakan kostum ala Guy Fawkes mulai mengambil tanggung jawab atas semua hal yang terjadi dan mulai melancarkan propaganda yang dikenal dengan istilah "propaganda by deed". V menyadari bahwa kesalahan suatu negeri memang tidak dapat ditudingkan begitu saja pada para birokrat dan politisi, karena bagaimanapun juga, para penguasa fasis tersebut bisa berada di kekuasaannya karena publik membiarkannya (dengan berbagai alasan, seperti ketakutan dan ketidak pedulian). Dalam satu episode, V mengatakan pada publik melalui televisi bahwa, “untuk mengetahui siapa yang bersalah atas semua yang terjadi, mari kita menatap cermin.”
Maka aksi V yang dimulai pada tanggal 5 November dimulai. Tanggal ini sendiri dipilih untuk menghormati tanggal di mana Guy Fawkes melakukan aksi peledakkan gedung parlemen Inggris pada abad ke-17 yang gagal—kisah mengenai Guy Fawkes sendiri adalah kisah yang nyata terjadi. Satu persatu para politikus, yang merupakan sejumlah tokoh penting dari partai politik yang berkuasa, menemui ajalnya. Hal ini berkaitan dengan ‘dosa-dosa’ para politikus tersebut pada masa lampau yang telah memilih V sebagai salah satu korbannya. Plot pemberontakan itu sendiri disusun oleh V sedemikian rupa sehingga dalam waktu satu tahun (dari tanggal 5 November ke 5 November tahun berikutnya), yang diharapkan seluruh kekuasaan fasis akan runtuh.
Dalam film, segalanya berlangsung lancar. Plot demi plot berjalan dengan mulus, bahkan hingga titik terakhirnya di mana publik dengan tenang berjalan menuju Trafalgar Square dan berkumpul menyaksikan bagaimana gedung parlemen meledak dan runtuh. Tentara yang berjaga bahkan tak melepaskan satu tembakan. Semua orang penting partai yang dianggap berdosa pada masa lampau telah menemui ajalnya di bawah keadilan yang dibawa oleh V. Sang pemimpin negara, Kanselir Adam Sutler, tewas ditembak Creedy, komandan pertahanan. Creedy sendiri kemudian dibunuh V. Semua mulus walau V sendiri akhirnya menemui ajalnya di tangan para Fingerman, polisi khusus pemerintah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar