Sabtu, 26 Mei 2012

hingga masa itu tiba,,,


hingga masa itu tiba,,,
by Prasari Puspita Ariestyawati on Thursday, February 10, 2011 at 8:27pm ·
this story was taken from my sister who letting me rewrite her status in a notes. thank you my dearest sister hanny widayani. dalam perjumpaannya di panti jompo suatu hari, dia menuturkan kembali asa dan rasa dari seorang lelaki yang biasa dipanggil Ayah dan seorang wanita yang biasa dipanggil ibu. betapa banyak kasih yang telah diberikan kedua orang tua kita untuk anak yang disayanginya.  

suatu hari saya mengunjungi panti jompo, ada beraneka ragam orang tua disana, miris bagi saya jika sebenarnya ada yg banyak "d tinggalkan" anak2nya dengan dalih sibuk bekerja atau yg menantu perempuan tidak bisa fokus krn sudah cukup kerepotan dengan mengasuh anak n mengurus suami. adapula anak2 yg sengaja menitipkan orangtuanya disana karena tidak tahan dengan sifat orangtua mereka yg kembali menjadi balita, bab sembarangan, pikun, rewel, ngedumel dll dan adapula orgtua yg dengan kemauan sndiri memilih tinggal d panti jompo krn kekhawatiran merepotkan ank2nya, sering d kasari cucu, d bentak, d olok2 dll, dan merasa jauh lebih nyaman d panti krn bnyk temen dan ada yg merawat dng tulus.
bgmn dng anda? Apakah ayah dan ibu anda msh bersama anda dlm keadaan semakin tua dan lemah? Alhamdulillah ...itu artinya anda msh memiliki kesempatan setidaknya ada 2 pintu gerbang memasuki surga Allah, yg di dalamnya tedapat nikmat tak terbayangkan. Kuncinya? Birrul walidayn. Berbuat baik kpd mereka.jangan buka pintu neraka dengan mendurhakai mrk!

kala aq tua nanti. Ku harap kau mengerti dan bersabar. Semisal kupecahkan piring atau menumpahkan makan di meja krn penglihatanku tak lg sempurna. Kuharap kau tak memarahiku. Ketika pendengaranku makin buruk Dan aku tak dpt mendengar dng jelas perkataanmu.Tolong jangan juluki aku 'tuli' Tapi ulangi perkataanmu atau tuliskan d atas kertas.

maafkan aku nak. Aku semakin tua.ketika lututku melemah. Kuharap kau sabar menolongku untk berdiri,seperti aku menolongmu saat kau kecil dan belajar berjalan

bersabarlah denganku. Ketika aku mengulang-ulang perkataanku seperti kaset rusak. Jangan memperolokku atau bosan mendengarkanku.Ingatkah kau kala kecil menginginkan sesuatu? Kau mengulang-ulang perkataanmu hingga akhrnya kau dapatkan apa yg kau inginkan.

Juga maafkan bauku. Bauku kini seperti bau org 
"tua". Kuharap aku tak membuatmu jijik. Ingatkah kau ketika kau kecil? Aku kerap mengejarmu hanya untk memaksa kau mandi

Nak.Kuharap kau bersabar menghadapiku dng semua kerewelanku. Itu bagian perjalanan 'menjadi tua'. Kau akan paham ketika masamu pun tiba.

 Dan ketika kau punya waktu luang, ku harap kita dpt berbincang, walau hanya untk beberapa saat. Aku sendirian setiap saat, tanpa teman berbagi rasa. Aku tahu kau sibuk dng pekerjaan dan duniamu. Namun, bahkan ketika kau muak dng cerita usangku, tolong kau luangkan waktumu untukku. Ingatkah ketika kau kecil? Aku dengarkan celotehmu ttg duniamu...

Nak...Ketika tiba waktunya aku sakit dan terkulai tak berdaya. Semoga Allah berkahi engkau dng kesabaran untk mengurusiku. Ya, aku tak akan lama lagi di kehidupan ini. Nak, ketika akhrnya kematian tiba menjemputku, ku harap kau genggam tanganku dan Allah berikan kekuatan bagimu menghadapi kematianku...

seorang anak bs berlaku baik kpd ortu dengan merawat mereka, menghormati, menjaga silaturrahim, memberikan dukungan emosional dan finansial (jk mampu), jg mengajarkan anak2 qt menyayangi kakek dan neneknya. Menyenangkan mereka ketika bersama mereka, dengan mendengarkan cerita mrk, meminta nasihat dan menyayangi mrk. suatu kali, putra Umar bin al- Khattab, Ibnu Umar ra melihat seorangg lelaki menggendong ibunya mengelilingi kabah. Lelaki itu kemudian bertanya pd Umar, "apakah dng begini aq telah memenuhi kewajibanku kpdnya?" Umar menjwb
"Membalas satu saja sentakan rasa sakit yg di alaminya ketika melahirkanmu tdk cukup. Namun, engkau telah berbuat baik dan Allah akan membalas kebaikanmu"[dr kitab Al-Kabair].


semoga menjadi renungan yang terdalam bagi seorang anak yang kini masih mempunyai kedua orang tua yang lengkap. kawan, tidak ada yang bisa mengganti arti seorang ibu dan ayah. selama waktu itu masih ada jadikanlah kesempatan itu untuk mereka. jadilah matanya saat mereka berkurang kemampuan untuk melihat, jadilah pendengar yang baik untuk mendengarkan kisah dan petuah mereka, jadilah tangan dan kaki mereka saat mereka membutuhkan kalian untuk berpijak di bumi.

hingga masa itu tiba, saat kita tua Ku harap kau mengerti dan bersabar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar