“Berani mencintai dan mencintai dengan berani”
Resensi Novel “2” karya donny dhirganthoro (penulis buku best seller 5 cm)
Karena segala sesuatu...
...diciptakan
2
Kali
Dalam
 dunia imajinasi dan dalam dunia nyata.Dan bermimpi saja tidak akan 
pernah cukup..dan sebuah impian memang seharusnya tidak perlu terlalu 
banyak dibicarakan... tetapi diperjuangkan.
Jika di novel 
sebelumnya (5 cm) penulis menghadirkan olah raga mendaki gunung, kini 
Bulutangkis dijadikan sebagai kendaraan oleh penulisnya untuk 
menyampaikan misinya mengenai persahabatan, mimpi, cinta, keluarga, dan 
kerja keras.
Gusni Annisa Puspita, yang berumur 12 tahun 
dengan berat 95 Kg dan tinggi 135cm, begitu mencintai bulutangkis. 
Namun, remaja yang “kelebihannya” adalah keterbatasannya ini harus 
menghadapi kenyataan pahit di usia 18 tahun. Rahasia yang sepakat 
disimpan hingga Gusni dewasa. Rahasia yang sempat menghancurkan 
pertahanan kedua orang tuanya dan kakaknya Gita.Bahwa Gusni tidak akan 
berumur panjang akibat berat badannya yang akan terus bertambah.
“jangan
 pernah meremehkan kekuatan manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak 
pernah.” Ucap pelatihnya. Cita-cita dalam bulu tangkis yang akhirnya 
menjadi tujuan untuk hidup serta bisa jadi penyebab dari kematiannya. 
Cita-cita yang muncul spontan saat makan onde-onde dengan sahabat serta 
cinta pertamanya, Harry  di taman ikan mas.
Novel ini 
menceritakan tentang KEBERANIAN untuk mencintai hidup yang tak 
sempurna.lagi tentang persahabatan, mimpi, cinta, keluarga dan kerja 
keras yang disampaikan dengan ringan dan humor tapi dalem ^_^.  tentang 
Seorang Ayah yang tidak pernah menyerah berdiri di depan keluarganya 
juga seorang ibu yang mengajarkan Gusni untuk jadi apa ada dirinya.
Mungkin
 kesedihan datang bersama cinta, berjalan beriringan sebagai katalis 
yang menguatkan. Atau mungkin kesedihan dan kebahagiaan hanya kilas 
tipis yang harus ada dalam cinta saling menguatkan dalam rekah keduanya.
 
Atau mungkin cinta yang benar, cinta selalu 
datang di antara kebahagiaan dan kesedihan, dan ketika kamu mencintai 
kamu menjadi kuat. Di antara kesedihanmu ia datang dan menguatkan, di 
antara kebahagiaanmu ia memberikan.
Manusia 
layaknya mencintai, menjadi kuat dan berani karena mencinta, menahan 
segala keluh, dan kesedihan yang datang padanya, tanpa berputus asa. 
(Hal 200)
Dengan berat 125 kg dan tidak pernah turun 
lagi juga berhasil jadi atlet nasional dalam bulutangkis, Gusni Annisa 
puspita terus melawan penyakitnya dengan berlari setiap pukul 05.00 
sampai hari ini. Bila mata kita jeli setiap shubuh datang kita bisa 
melihatnya berlari dari rumahnya di Kemang menuju Gelanggang Olah Raga 
Cilandak, Jakarta Selatan.
Dan pesannya setiap kali dia melihat tubuh besarnya yang beratnya tidak pernah berkurang adalah seperti hidup yang tidak sempurna. Kamu janji..kamu tidak akan menyerah.
Cintai impianmu
Cintai kerja kerasmu
Cintai hidupmu dengan berani, jangan menyerah dan jangan berputus asa. 
Tidak ada kerja keras tanpa impian dan tidak ada impian tanpa kerja keras.
Dan
 perempuan Indonesia dengan segala keterbatasan itu memutuskan untuk  
melawan, memutuskan untuk terus mencintai hidup yang tidak sempurna dan 
 memutuskan BERANI UNTUK MENCINTAI dan MENCINTAI DENGAN BERANI.
gambar diambil dari kompasiana
Keberanian
 yang mudah-mudahan  menginspirasi banyak orang, keberanian yang menjadi
 kekuatan dalam diri kita. maka, jadilah orang yang BERANI dan “jangan pernah meremehkan kekuatan manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah.”

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar