hari itu saya memandangi sebuah foto yang terpampang di dinding 
galery bernama 'memory', saya yakin betul itu sebuah tusuk gigi yang di 
simpan di atas meja lalu di foto dari atas. hal ini seolah biasa namun, 
yang membuat saya terkejut adalah nama lukisan yang terpampang di bawah 
fotonya "wanita" hanya kata itu tanpa embel-embel apapun. saya menoleh 
ke kanan dan ke kiri mencari wajah-wajah yang (akan) heran (juga) sedang
 memandangi foto 'tusuk gigi' tersebut, tapi ternyata tidak semua 
begitu, ada yang tersenyum, ada yang tampak lebih serius mengamati dari 
atas sampai bawah ( berharap ada gambar yang terlihat selain tusuk gigi 
n_n ), ada yang tertawa dan ada yang bengong juga (seperti saya). saya 
bergeser ke foto lain, ada dinosaurus yang terjepit ban mobil lalu judul
 di bawahnya tertulis 'tertabrak', ada foto lainnya yang hanya berupa 
tangan yang mengusap kepala seorang anak yang sedang tersenyum menghadap
 tangan tersebut (orang yang punya tangan ga keliatan ya) lalu judulnya 
'percaya'.
ada sebuah pesan yang ingin disampaikan sang 
fotografer melalui karyanya, namun tidak semua orang mengerti dengan hal
 yang sama. keheningan mulai menyergap saya kala itu bukan karena saya 
cuma sendiri disitu hanya saja, beberapa orang yang berada di sekitar 
saya hanya melihat tanpa bersuara, berjalan tanpa berdecit (apa mereka 
ga napak tanah juga, pikir saya ngeri ).
lalu saya memutuskan pindah ke ruang kahlil gibran
Di
 masa lalu wanita berjalan dalam cahaya dengan mata buta, namun  
sekarang ia berjalan dengan mata nyalang dalam kegelapan. Ia anggun  
dalam kebodohan, berwibawa dalam kebersahajaan, dan perkasa dalam  
kelemahannya. Kini ia telah menjadi buruk dan kelincahan, picik dan  
tanpa hati nurani dalam ilmu pengetahuan, kelincahan dan kewibawaan,  
kelemahan raga, serta keperkasaa jiwa menyatu dalam diri seorang wanita?
 
 Seorang  wanita yang telah dilengkapi oleh 
Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga  adalah sebuah kebenaran, yang 
sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa  kita pahami dengan cinta 
kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan  kebajikan, dan jika kita 
mencoba melukiskan wanita demikian itu, ia pun  menghilang seperti 
kabut. (Kahlil Gibran).
sayangnya penulisnya udah ga ada jadi hal yang sama juga terjadi, saya hening dalam tanya.=)
saya
 beralih ke twiter menjumpai Raditya dika yang belum mem- follback saya 
TT (karena ternyata saya juga ga klik untuk follow dia hehehe) dia 
berkata tentang lelaki sejati di twiternya :
- Laki2 sejati itu kalo naik motor kakinya di atas stang.
- Laki2 sejati itu kalo makan duren bijinya ditelen.
- Laki2 sejati itu kalo ngupil pake jempol kaki.
- Laki2 sejati itu kalo nelen obat gak pake aer.
- Laki2 sejati kalo lagi mandi airnya ditelen.
kalo
 hal ini entah apakah saya perlu bertanya langsung pada orangnya atau 
tidak untuk mencari penjelasan pastinya, =D =D =D (orangnya mh masih 
hidup sampe skrg, alhamdulillah =))
 lalu saya teringat 
akan kata-kata seseorang di upstatnya "otak manusia itu kayak dapur, 
tempat mengolah pikiran seblum disajikan lewat kata atau tulisan. 
sayangnya banyak yang belum matang sudah disajikan."  wow, saya 
terpental bebeberapa kilometer, menyadari bahwa saya pun (mungkin*) 
sering begitu.
ah, sudahlah mungkin saya terlalu serius!!!
 mengatakan apa yang ingin dikatakan atau  lebih jujur pada diri sendiri
 itu lebih baik daripada berusaha terlihat tegar "Rocker juga manusia, 
punya rasa punya hati jangan samakan dengan pisau belati.suara candil 
bermain di kepala saya. lalu main bersama sahabat dee lestari dalam 
setiap tulisannya, membuat saya menemukan kata 'Nyawa', karya yang 
dibuat oleh dee selalu ber NYawa begitu katanya. saya sempat ga mengerti
 makna itu, apa mungkin maksudnya bikin hidup lebih hidup?.
lalu
 saya sadar bahwa dalam setiap kata dan tulisan yang orang-orang lakukan
 ada pesan yng disampaikan, bagi seorang penulis, bukan sekedar 
dibukukan karya tulisnya namun bagaimana pesan itu bisa tersampaikan in a
 gud way or a bad way. seorang motivator pun begitu, lewat kata-katanya 
memberikan sebuah pesan untuk orang lain baik itu dari pengalaman 
pribadi atau sebuah resolusi pemikirannya terhadap keadaaan.dan bagi 
saya menghindar dan diam adalah pesan yang ingin saya sampaikan bahwa 
saya sedang 'belajar' menerima fakta dan merubah keadaan. pun kalo saya 
tertawa dan bahagia adalah pesan bahwa saya bahagia, saya harap kamu 
juga bahagia. =).
apa yg terjadi sama kita ada karena interaksi 
yang terjalin, segalanya  selalu bisa menjadi sebuah pesan namun tidak 
semua jadi pembelajaran.  jika tidak direnungi dalam2..dan kita belajar 
mengenal diri kita saya sendiri  dari interaksi itu..membuang memori 
masa lalu bikin kamu kehilangan identitas / kehilangan pesan yang ingin 
kamu sampaikan pada dunia. maka saya pun belajar untuk berpesan dengan 
bijak karena manusia tidak ada yang dilahirkan untuk jadi orng jahat. =)
lalu bagaimana dengan kamu, apa pesan yang ingin kamu sampaikan pada dunia?
inspirasi
-salah kirim pesan >_
-obrolan singkat dengan teman ^_^

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar