Minggu, 13 Mei 2012

Letter To GOD

kisah ini berdasarkan cerita nyata, saya agak tergelitik untuk membagikannya karena makna yang sangat dalam serta keyakinan "Tyler" yang menyentuh hati saya.

manusia terkadang melupakan arti mengapa dia dilahirkan, namun bagi tyler dia meyakini bahwa Tuhan tidak sembarang meniptakan dirinya walau dengan kanker otak yang dideritanya. sisa hidupnya dilewati dengan optimis hanya karena dia tidak ingin melihat ibunya sedih atau menangis karena masalah penyakit Tyler. maka dia mulai menulis "Surat kepada Tuhan" atau a Letter to God, setiap hari, dia menuangkankan semua rasa yang dimilikinya ke dalam secarik kertas yang dimasukan ke dalam amplop dan diberi perangko. bagi tukang pos hal itu sempat membuatnya bingung kemana dia harus mengirimkan surat tersebut. dalam setiap kata yang tertulis dalam surat, tyler menceritakan dan mendoakan ayahnya, ibunya, kakaknya sahabatnya, orang-orang terdekatnya bahkan tetangga-tetangganya sekalipun. Tyler tidak pernah berhenti menulis sampai akhir kematiannya. episode ini mungkin mengingatkan kita pada one litters of tears atau di indonesia buku harian baim. mereka mengajarkan kepada kita untuk yakin. sempat juga saya berfikir apa kita harus merasakan sakit, kesedihan atau kemalangan agar kita bisa kembali yakin kepada Tuhan kita. bahkan ada dialog yang saya sangat suka. saat tyler curhat pada kakeknya sam tentang Alex, teman yang suka mengejeknya. kakek sam bilang kalau orang yang mengejeknya itu iri pada Tyler. Tyler bingung kenapa Alex harus iri padanya yang kena kanker dan harus kehilangan rambut karena kemotherapi.tapi kakek sam ini bilang.
"Karena mereka iri pada keyakinanmu pada Tuhan dan keyakinanmu akan hidup. kamu adalah orang yang dipilih Tuhan untuk membuat orang lain percaya pada Tuhan, Warrior of God."

kata-kata ini membuat saya terhenyak, selama ini mungkin kita lupa cara berdo'a atau  lupa kata-kata yang harus digunakan dalam berdo'a bahkan (mungkin) lupa kepada siapa do'a kita ditujukan. toh setiap keberuntungan yang kita dapatkan bukan sebuah kebetulan,bukan?

sehingga saat do'a kita BELUM terkabul tidak seharusnya kita kecewa, sedih ataupun marah. walau jujur keikhlasan untuk menerima itu semua masih sulit dilakukan.

ini membuktikan bahwa sebenarnya kita membutuhkan TUhan kita, Allah yang selalu menerima taubat hambanya yang bener-bener ingin kembali kepadanya. Allah yang masih memberikan nafas kehidupan, kesempatan untuk kita kembali kepadaNYa.  masihkah kita malu, ego atau ragu untuk kemabli kepadaNya.

bukti tragedi dan bencana yang terjadi salah satunya di Indonesia jadi bukti (mungkin) kita lebih banyak melupakan Allah.

bener deh nonton fil ini bikin air mata mengalir yaah ga jauh lah ama film one litters of tears..
buat yang mau nonton siap-siap tisu yaaaa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar