Senin, 21 Mei 2012

Placebo effect

by Prasari Puspita Ariestyawati on Sunday, January 29, 2012 at 6:54pm ·
berbicara tentang Placebo efek mungkin hanya beberapa orang yang mengetahuinya (termasuk saya hehe..), sebenarnya placebo efect atau efek placebo ini adalah kebalikan dari fobia. Sebuah percobaan dilakukan oleh Profesor Tonny Dickenson terhadap 6 orang mahasiswa yang diberi kejutan listrik. Mereka dibagi menjadi 2 kelompok, yang akan diberikan 2 macam pil, yaitu pil pengurang rasa sakit  (pain killer) dan pil penambah rasa sakit (pain booster). Dengan level sengatan yang sama, kelompok yang memakan pain booster merasakan rasa sakit lebih dari sebelum mereka memakan pil. sedangkan kelompok yang memakan pain killer bisa menahan rasa sakit lebih lama dan merasa berkurang sengatannya. Tahukah anda, pil apa sebenarnya yang mereka makan??? ternyata bukan ginseng atau obat kuat. kedua pil tersebut sebenarnya sama-sama tepung dan gula yang diberi pewarna berbeda. itulah yang disebut efek placebo atau obat tipuan. Lantas, apa yang membuat mereka merasa lebih sakit atau berkurang rasa sakitnya? HARAPAN mereka terhadap apa yang akan terjadi benar-benar terjadi. (jaya setiabudi : THE POWER OF KEPEPET / TEPOK)

Inilah yang dikatakan sebagai ‘placebo effect’. Sebuah rasa sugesti. Sebuah perasaan lain dalam diri yang mempengaruhi penilaian kita di luar logika. Kasus di atas, sugesti itu muncul dari perbedaan penamaan obat. Obat dengan nama Pain killer membuat kita berfikir bahwa kejutan listrik tidak berpengaruh sedangkan pain booster mensugesti orang menjadi merasa lebih sakit dari sebelumnya.

nah,barulah saya ingat apakah benar saya gak pernah mendengar efek placebo ini.ternyata pernah yaitu tentang kisah seekor belalang yang terjebak di kotak kaca seluas 50 cm. semakin sering belalang melompat semakin sering pula dia terbentur kotak kaca sehingga belalang yang terbiasa melompat sangat tinggi akhirnya menjadi terbiasa melompat hanya sekitar batasan kotak kaca. atau mungkin kita familiar dengan cerita  RANTAI GAJAH. mungkin karena ceritanya binatang jadi (buat aku) gak ngaruh banyak.

Seringkali kita tertipu dengan pikiran kita sendiri. seperti 2 kelompok mahasiswa yang diberi pil yang sama dengan sugesti berbeda ternyata hasilnya berbeda juga. cukup menarik jika ditelaah ya. Apakah kamu pernah tertipu dengan pikiranmu sendiri?? silakan jawab masing-masing dalam hati.=)

contoh lain Dalam kehidupan, kita selalu menghargai lebih pada sesuatu yang mahal, ‘the power of pricing’. Ternyata tanpa sadar terjadi ‘self fulfilling prophecy’. Anda yakin pada yang anda beli lebih mahal adalah yang lebih baik.
Karena itu anda bisa saja memanfaatkan hal ini sebagai strategi untuk menjual produk anda. Buatlah produk anda sedemikian rupa sehingga terasa wajar kalau djual mahal. Misal dari kemasan, promosi dan lainnya. Bila hal ini terjadi, produk anda dipersepsikan seolah-olah sebagai produk yang berkualitas tinggi. tapi jangan maksud menipu loh, pantaskan produk anda sesuai dengan harganya.

nah,kalo boleh saya sarankan berkunjung ke lapak BALIRA  ^_^

semoga ada manfaat notesnya   ^_^ kalo mw dishare silahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar